Tersebut sebuah nama dari seorang anak muda yang memiliki semangat membara dan cita-cita yang setinggi langit. Dia adalah Jarot. Pergi meninggalkan orang tua, keluarga dan sanak saudara di kampung untuk mengembara ke negeri seberang menggapai cita-cita.
Dengan modal semangat dan beberapa keping uang ditangan anak muda ini berangkat. Sampai di negeri seberang ia segera melakukan survei singkat atas apa yang dia butuhkan agar bisa mencapai cita-citanya itu. Setelah melakukan survei Jarot kemudian mulai berhitung dan menyusun rencana untuk bisa menjadi seorang Kapten kapal dalam waktu singkat, yang merupakan cita-cita terbesarnya.
Tidak hanya mengingatnya dalam hati Jarot pun menuliskan cita-citanya dalam sebuah resolusi yang ingin dia capai dalam tahun ini. Semangatnya yang menyala-nyala membuatnya terbakar dan bergegas mengambil beberapa usaha sebagai langkah awal. Salah satu dari usahanya itu adalah mencari rekanan yang bisa membantunya untuk mendapatkan sebuah kapal.
Singkat cerita Jarot bertemu dengan seorang gadis yang memiliki sebuah kapal yang belum pernah digunakan berlayar. Tanpa basa-basi Jarot segera menghampiri gadis itu dan menanyakan tentang kapal tersebut.
Awalnya sang gadis sedikit enggan menceritakan tentang asal usul kapal tersebut. Tapi setelah melihat Jarot yang berapi-api dan begitu bersemangat, berhasil meyakinkanya kembali bahwa mereka akan bisa berlayar bersama suatu saat nanti. Setelah berfikir beberapa waktu, gadis itupun bergabung bersama Jarot dalam misinya untuk mengarungi samudera raya.
Tapi sebelum bisa berlayar masih ada beberapa hal yang harus dibenahi dalam kapal itu. Selain itu mereka juga harus mencari orang-orang yang bersedia berlayar bersama mereka yang bisa membantu mereka melayani para penumpang nantinya. Tidak itu saja mereka juga harus menyiapkan segala kebutuhan selama berlayar.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kendati mereka telah berusaha sekuat tenaga namun kapal tersebut belum juga siap untuk berlayar. Persediaan dana Jarotpun mulai menipis. Seiring dana yang menipis, semangat Jarotpun ikut menipis.
Sementara, gadis tersebut berhasil mencari dua orang yang bisa dipekerjakan untuk membantu pekerjaan mereke. Semakin banyak yang membantu pekerjaan tersebut, maka si gadis berharap pekerjaan akan cepat selesai. Dengan demikian mereka akan semakin cepat berlayar.
Tanpa berfikir macam-macam gadis tersebut bersama dua orang tenaga lainnya bekerja mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan oleh Jarot. Tanpa disadari sesungguhnya Jarot sudah menjadi Kapten kapal bagi dua orang dan gadis tersebut.
Entah apa yang ada di kepala Jarot, beberapa hari kemudian Jarot mengatakan rencananya untuk kembali ke desanya. Mulai dari alasan Ayahnya sakit, kemudian Ibunya yang selalu mencemaskannya hingga alasan saudara sepupu yang hendak menikah, dijadikannya alasan untuk dapat kembali ke desa. Melihat gelagat Jarot yang semakin aneh sang gadis akhirnya melepaskan Jarot untuk kembali ke desanya.
Jarotpun pergi meninggalkan semua pekerjaan yang baru saja dimulai, tanpa berfikir bagaimana dengan keadaan selanjutnya dari dua pekerja baru dan gadis tersebut Jarot hanya berlalu tanpa memberitahu kapan ia akan kembali.
Selama kepergian Jarot gadis dan dua pekerja lainnya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Sampai sebulan berlalu sang gadis mencoba menghubungi Jarot untuk menanyakan bagaimana selanjutnya tapi sayang Jarot tidak pernah berhasil dihubungi. Ada sedikit kekecewaan di hati sang gadis dan juga kecemasan mengenai keadaan Jarot.
Tidak melakukan apapun selain mencoba menghubungi Jarot. Setelah dua bulan berlalu, dan tanpa kabar berita dari jarot si gadis berhasil menyelesaikan kapal tersebut dan memberanikan diri menjadi Kapten untuk berlayar bersama dua pekerjanya.
Gadis itu hanya berharap Jarot akan bangga suatu saat jika ia melihat bahwa kapal yang mereka rakit bersama akhirnya bisa juga berlayar kendati ingin sekali menjadikan Jarot sebagai Kaptennya. Demikianlah sang gadis yang sama sekali tidak pernah berfikir menjadi seorang kapten kini harus melakoni hal tersebut sebab tidak ingin mengecewakan para pekerjanya dan tidak ingin usahanya selama ini menjadi sia-sia. Gadis itu bernama Enik, yang selanjutnya dikenal dengan nama Kapten Enik. Dan kapal yang mereka buat diberinama Panrita.
Sementara, gadis tersebut berhasil mencari dua orang yang bisa dipekerjakan untuk membantu pekerjaan mereke. Semakin banyak yang membantu pekerjaan tersebut, maka si gadis berharap pekerjaan akan cepat selesai. Dengan demikian mereka akan semakin cepat berlayar.
Tanpa berfikir macam-macam gadis tersebut bersama dua orang tenaga lainnya bekerja mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang diberikan oleh Jarot. Tanpa disadari sesungguhnya Jarot sudah menjadi Kapten kapal bagi dua orang dan gadis tersebut.
Entah apa yang ada di kepala Jarot, beberapa hari kemudian Jarot mengatakan rencananya untuk kembali ke desanya. Mulai dari alasan Ayahnya sakit, kemudian Ibunya yang selalu mencemaskannya hingga alasan saudara sepupu yang hendak menikah, dijadikannya alasan untuk dapat kembali ke desa. Melihat gelagat Jarot yang semakin aneh sang gadis akhirnya melepaskan Jarot untuk kembali ke desanya.
Jarotpun pergi meninggalkan semua pekerjaan yang baru saja dimulai, tanpa berfikir bagaimana dengan keadaan selanjutnya dari dua pekerja baru dan gadis tersebut Jarot hanya berlalu tanpa memberitahu kapan ia akan kembali.
Selama kepergian Jarot gadis dan dua pekerja lainnya tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Sampai sebulan berlalu sang gadis mencoba menghubungi Jarot untuk menanyakan bagaimana selanjutnya tapi sayang Jarot tidak pernah berhasil dihubungi. Ada sedikit kekecewaan di hati sang gadis dan juga kecemasan mengenai keadaan Jarot.
Tidak melakukan apapun selain mencoba menghubungi Jarot. Setelah dua bulan berlalu, dan tanpa kabar berita dari jarot si gadis berhasil menyelesaikan kapal tersebut dan memberanikan diri menjadi Kapten untuk berlayar bersama dua pekerjanya.
Gadis itu hanya berharap Jarot akan bangga suatu saat jika ia melihat bahwa kapal yang mereka rakit bersama akhirnya bisa juga berlayar kendati ingin sekali menjadikan Jarot sebagai Kaptennya. Demikianlah sang gadis yang sama sekali tidak pernah berfikir menjadi seorang kapten kini harus melakoni hal tersebut sebab tidak ingin mengecewakan para pekerjanya dan tidak ingin usahanya selama ini menjadi sia-sia. Gadis itu bernama Enik, yang selanjutnya dikenal dengan nama Kapten Enik. Dan kapal yang mereka buat diberinama Panrita.
0 comments:
Post a Comment